Kamis, 23 September 2010

Great Part-Time Jobs With Discounts

By Careerbuilder.com


Extra cash and work experience are two great reasons to pick up a part-time job. But the employee discount never hurts.

Employee discounts are all but expected in some industries -- retail being a prime example. According to a poll by Maritz Research, 89 percent of people looking for retail employment want their companies to offer discounts on its products or services.


Employers have even started offering employee discounts to the general public. In 2005, Ford, Chrysler and GM all offered all of America the chance to cash in on the discounted automobile rates paid by their employees.


"(Offering employee discounts) definitely improves retention," says Bob Schiff, senior vice president of YouDecide, a company that helps employers provide voluntary benefits and discounts for their workers. Schiff says that after his company puts all of an employer's benefits on one portal on its HR intranet, "it increases intranet traffic by 300 to 400 percent."


Even colleges and universities have gotten into the game. Duke University, for example, offers its employees everything from discounted cars to cheaper salon services, gym memberships and foreign language classes.


Not all companies advertise their discounts, so to get more information on a company's incentives, your best bet may be to talk to current and former employees or read online message boards. But here are a few hints for finding employment that will bring you more than just a paycheck:


If you're a fashionista...

Consider a job in retail. Most stores encourage their employees to wear their apparel at work, so they offer hefty discounts to their workers. Gap, for example, reportedly offers employee discounts ranging from 30 to 50 percent at Gap, Old Navy and Banana Republic.


If you're a caffeine junkie...

Consider a job as a barista, where you can get your caffeine fix both at work and out of the office. At Starbucks, for instance, you get free drinks while working, and employees get to bring home a pound of coffee each week!


If you're a jet-setter...

Look for open positions at an airline. Beginning on their first day of employment, employees of Southwest Airlines get unlimited free flights, as long as there is space available on the plane. Southwest also has discounted travel arrangements with other carriers.


If you're a foodie...

Consider working for a grocery store, where you can stock up on all your recipe ingredients for cheap. Trader Joe's gives all employees a 10 percent discount and Publix Supermarkets offers premium pay for working Sundays or holidays.


If you're a movie nut...

Consider a job at a movie theater or video rental company. Blockbuster reportedly offers its employees free DVD rentals -- enough to satisfy nearly any movie lover.


Bookmark  and  Share

Cara Terhindar Dari Deadline

Pernahkan Anda merasa diburu pekerjaan? Satu tugas belum selesai, ada lagi tugas baru dari atasan. Hal ini tentu membuat kita sulit mengerjakannya. Apalagi jika waktu yang diberikan untuk mengerjakan tugas-tugas itu tidak banyak. Kita pasti akan kebingungan karena dikejar-kejar oleh deadline. Hal terpenting yang dapat menyelesaikan masalah ini adalah pengaturan waktu yang tepat yang diiringi dengan kinerja yang efektif dan efisien. Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan agar tidak terjebak oleh deadline.


Pahami Tugas yang akan Anda tangani.

Ketika memberikan sebuah tugas, klien/manajer Anda pasti menjelaskan terlebih dahulu segala hal mengenai tugas tersebut. Untuk menghemat waktu ketika pengerjaan, Anda harus menyerap informasi sebaik dan sebanyak mungkin. Bila perlu anda catat poin-poin penting mengenai tugas tersebut. Anda tidak perlu ragu untuk bertanya mengenai hal-hal yang kurang dimengerti dan ada baiknya juga Anda bertanya mengenai hal-hal yang mendetail seperti, “Apa yang Anda harapkan setelah proyek ini selesai?” atau sebagainya. Semakin banyak pertanyaan yang Anda ajukan, semakin besar kemungkinan Anda dan klien/manajer mampu menyamakan persepsi sehingga bentrokan yang mungkin terjadi mengenai proyek tersebut dapat dihindarkan.


Perencanaan Strategi

Pastikan Anda telah matang dengan tugas yang diberikan sehingga Anda tidak menghabiskan waktu untuk bertanya-tanya kembali. Setelah itu, sekarang saatnya Anda membagi pekerjaan tersebut menjadi beberapa bagian kecil yang dapat Anda kerjakan secara terpisah. Hal ini akan memudahkan Anda dalam penyelesaian tugas, karena sering kali bila tidak dibagi-bagi, sebuah tugas akan terlihat sangat banyak dan terlalu rumit untuk diselesaikan. Bila perlu buatlah daftar pembagian tugas tersebut sehingga Anda dapat memberi tanda check untuk setiap tugas yang telah diselesaikan.


Disiplin

Manajemen waktu dapat dikategorikan sebagai keterampilan berdisiplin. Bila Anda terbiasa untuk disiplin, tentu ini bukanlah masalah besar. Namun bila Anda adalah tipe pekerja yang terbiasa menunda waktu, tentu ini adalah masalah besar yang harus Anda ubah demi produktifitas kerja. Setelah menyusun proses kerja dengan segala pertimbangan waktu, kini Anda tinggal mengerjakannya dengan memegang teguh konsep disiplin. Disiplinlah dengan apa yang telah Anda tetapkan sama seperti Anda disiplin dengan waktu yang telah ditetapkan bersama perusahaan.


Tentukan Prioritas

Terkadang memang Anda akan menemukan situasi dimana ada beberapa tugas yang diberikan dalam waktu hampir bersamaan dan harus selesai dengan waktu yang hampir bersamaan pula. Prioritaskan dan fokuslah pada apa yang seharusnya Anda selesaikan terlebih dahulu. Anda tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal bila konsentrasi Anda terpecah, so fokuslah pada hal yang sekiranya bisa mendatangkan pencapaian terbesar terlebih dahulu.


Hindari Menjadi Seorang ‘Perfeksionis’

Anda tidak perlu menyia-nyiakan waktu hanya karena terobsesi mengerjakan suatu hal sesempurna mungkin. Yang dibutuhkan dari proses kerja Anda bukanlah sebuah kesempurnaan namun pemaksimalan kinerja Anda. Anda dapat melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih banyak lagi ketimbang memikirkan suatu pekerjaan yang menurut Anda tidak sempurna-sempurna.


Beristirahatlah sejenak

Walaupun Anda merasa terus diburu oleh waktu dan pekerjaan, Anda tetap perlu beristirahat untuk menyegarkan pikiran. Anda tidak perlu memaksakan diri karena hal ini hanya akan mengakibatkan Anda kelelahan dan kinerja Anda justru akan merosot. Beristirahatlah sejenak dengan meminum kopi, teh atau memakan cemilan. Hal simpel ini sangat bermanfaat untuk me-refresh otak Anda. Namun perlu diingat untuk tetap menjaga waktu kerja Anda agar jangan terlalu banyak tersita untuk istirahat.


Hindari obrolan yang tak jelas

Berinteraksi dengan rekan kerja memang sangat penting. Namun Anda harus memprioritaskan pekerjaan Anda ketimbang hanya menggosip atau ngobrol yang tak ada juntrungannya. Selain hanya akan merusak dan membuang-buang waktu, hal ini dapat merusak konsentrasi, mengganggu pikiran, serta membuang moment yang Anda miliki. Anda tidak perlu menolak, tetapi Anda hanya perlu menunda dengan halus ajakan teman untuk menggosip. Katakan terus-terang bahwa Anda sedang menyelesaikan proyek penting, mungkin dilain kesempatan bisa berbincang – bincang dengan mereka.


Kini Anda dapat mulai menyusun rencana untuk mengatur pekerjaan yang menumpuk dan Ingatlah untuk selalu disiplin. Terlepas dari hal itu terkadang Anda membutuhkan konsep deadline untuk diri Anda sendiri, karena deadline dapat memotivasi kinerja Anda ketika menyelesaikan pekerjaan. Anda akan memiliki kinerja lebih, jika dituntut memenuhi deadline. Cobalah Anda membuat deadline untuk diri sendiri.


Bookmark    and   Share

Alasan Kenapa Anda Harus Pindah Kerja

Mendapatkan pekerjaan memang bukan pekerjaan yang mudah. Tentu Anda ingat saat harus berburu lowongan pekerjaan, mengirimkan surat lamaran dan CV, deg-degan menghadapi interview sampai akhirnya pekerjaan tersebut akhirnya Anda dapatkan. Namun kenyatan tidak seindah bayangan. Saat dijalani ternyata pekerjaan tersebut tidak memberikan kepuasan dan imbalan yang diinginkan. Malah menguras energi, emosi dengan sedikit atau sama sekali tidak memberikan penghargaan. Saat hal ini terjadi hal yang wajar jika Anda lalu memikirkan untuk pindah kerja.


Namun jangan terburu-buru mengambil keputusan untuk mengundurkan diri. Terkadang masalah yang dihadapi setiap hari adalah konflik yang biasa muncul dalam keseharian dan rutinitas pekerjaan Anda. Nantinya hal tersebut bisa jadi pelajaran yang menempa kematangan karakter Anda. Jika Anda masih memikirkan untuk pindah kerja, telaahlah hal-hal berikut, apakah Anda mengalaminya? Jika iya, berarti Anda sudah saatnya untuk mulai pencarian kerja baru.


1. Perusahaan mengalami downward spiral. Perusahaan kehilangan pelanggan dalam jumlah yang signifikan, lalu ada rumor dan tanda-tanda perusahaan akan ditutup karena mengalami kebangkrutan. Alasan - alasan ini lebih dari kuat bagi Anda untuk mengakhiri hubungan kerja dengan perusahan Anda. Hal ini bukan berarti tidak loyal terhadap perusahaan, tetapi untuk mengantisipasi langkah Anda selanjutnya, seperti menyiapkan diri kembali untuk mencari pekerjaan baru yang prospenya lebih besar.


2. Hubungan yang buruk dengan manager atau atasan. Ada banyak sebab yang membuat hubungan tidak baik terjadi, namun pastikan Anda sudah melakukan sesuatu atau bersikap proaktif untuk memperbaiki hal ini. Jika ternyata hubungan Anda dengan atasan sudah tidak bisa diperbaiki lagi, dengan alasan apapun, akan lebih baik jika Anda mengundurkan diri dan mencari pekerjaan baru. Keadaan seperti ini akan menimbulkan situasi yang tidak kondusif dan tidak nyaman untuk bekerja.


3. Tidak ada penghargaan yang sesuai. Anda sudah bekerja dan berprestasi mencapai bahkan melebihi target. Anda juga loyal dan bersedia mengorbankan waktu dan energi ekstra demi pekerjaan. Anda bersedia untuk belajar hal baru karena tanggung jawab ekstra yang dibebankan kepada Anda. Namun ternyata tidak ada juga peningkatan remunerasi walaupun Anda sudah bekerja cukup lama dan sudah berusaha membicarakannya dengan manajemen. Prestasi Anda seakan tidak dikenali dan atasan maupun manajemen menganggapnya sebagai hal biasa yang sudah sepantasnya dikerjakan. Jika ini terjadi, mulailah memikirkan untuk bekerja di perusahaan lain.


4. Tidak ada perkembangan dalam karir Anda. Bila Anda salah satu dari orang yang senang dengan tantangan, besar kemungkinan Anda akan merasa tidak nyaman untuk bekerja dalam rutinitas. Demikian juga sebaliknya, Anda lebih suka bekerja dalam rutinitas, namun Anda ditempatkan di posisi yang tidak sesuai. Hal ini menutup jalan dan kesempatan bagi Anda untuk mengembangkan potensi diri sesuai dengan kepribadian. Daripada 'menyeret' diri untuk berangkat ke kantor setiap hari, depresi dan bosan dengan pekerjaan yang dilakukan sekarang, maka percayalah bahwa tantangan dan tempat baru adalah jawaban yang lebih baik.


5. Perbedaan prinsip dengan kebiasaan dan kebudayan perusahaan. Sebagai contoh: perusahan menerapkan peraturan baru yang mengekang kepercayaan dan prinsip Anda. Atau tidak bersedia mengembangkan sistem dan teknologi sesuai dengan jaman demi efisiensi kerja. Bagaimana Anda bisa berkembang secara pribadi dan professional jika perusahaan mengekang pertumbuhan Anda?


6. Sudah tidak menikmati pekerjaan seperti dulu. Mungkin Anda sudah merasa tidak enjoy lagi dengan pekerjaan, lingkungan yang sudah tidak mendukung Anda lagi, atau mungkin pekerjaan yang overload, semuanya seakan terakumulasi dan membuat Anda sudah tidak sanggup untuk memikirkan pekerjaan lagi, maka sudah saatnya untuk berhenti dari pekerjaan Anda.


7. Tingkat stress Anda ditempat kerja terlalu tinggi. Pekerjaan dan tekanannya membuat hidup Anda tidak nyaman sehingga mempengaruhi fisik dan mental Anda. Anda mengalami kesulitan untuk bersosialisasi dengan keluarga dan teman - teman Anda, sering kehilangan kendali akan emosi Anda, kinerja yang menurun, semangat dan energi menjadi hilang, sehingga kreatifitas dan inovasi berkurang dan lain - lain. Jika dibiarkan terlalu lama, tentunya akan melelahkan Anda sendiri, dan berdampak untuk perusahaan juga.


Bookmark    and   Share

Penurunan Kinerja Menjelang Akhir Tahun


Memasuki minggu kedua bulan Desember, dengan sederet rencana untuk menghabiskan cuti dengan berlibur, atau merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga dan teman membuat akhir tahun dinanti dengan penuh antisipasi. Selain excitement yang meluap-luap karena akan menghadapi berbagai hal yang menyenangkan, pernahkah Anda menyadari bahwa di saat seperti ini justru produktifitas kerja menurun dan Anda jadi tidak bersemangat bekerja? Rasanya otak Anda sudah dipenuhi dengan angan-angan untuk lepas dari pekerjaan, bersantai dan melarikan diri sejenak dari rutinitas kerja sehari-hari.


Beware then! Jangan sampai Anda meninggalkan pekerjaan yang tidak selesai saat cuti. Selain membuat kredibilitas dan profesionalisme Anda dipertanyakan juga akan membebani rekan kerja yang bertugas ‘jaga kantor’ sampai Anda kembali. Lagipula, Anda masih ingin bekerja saat Anda kembali dari liburan bukan?


Analisa beberapa penyebab yang membuat kinerja Anda menurun sebelum Anda mengambil tindakan untuk memperbaikinya :

  • Pengelolaan jam kerja yang kurang strategis sehingga banyak pekerjaan yang terbengkalai.
  • Tidak menaati "to do list" untuk hari ini.
  • Menyusun prioritas yang salah.
  • Tidak memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal
  • Terlalu banyak waktu dihabiskan untuk melakukan hal-hal pribadi seperti menelepon teman, terlalu lama browsing situs pertemanan, menuruti ‘nafsu’ untuk main game. Semuanya dilakukan dengan alasan ingin istirahat sejenak dari jenuhnya pekerjaan.


Berikut beberapa tips yang bisa membantu Anda mengoptimalkan waktu sebaik-baiknya sebelum Anda berlibur :

  • Niatkan diri Anda untuk mendisiplinkan diri menjalankan setiap daftar pekerjaan yang harus Anda selesaikan hari itu. Jika perlu tempelkan kertas yang bertuliskan to do list lengkap dengan deadline nya di depan Anda sebagai reminder konstan ada pekerjaan yang perlu Anda selesaikan segera.
  • Berusahalah untuk jadi produktif sebelum jam makan siang karena otak bekerja lebih baik saat pagi hari. Kerjakan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi dan kreatifitas tinggi di pagi hari, dan kerjakan tugas rutin di sore hari.
  • Berikan reward kecil setiap kali Anda menuntaskan satu pekerjaan. Contohnya dengan membaca email dari teman, membaca majalah atau meng-update status di akun situs pertemanan Anda. Hal ini akan memberikan Anda sense of accomplishment.
  • Dengarkan musik yang bisa menambah semangat Anda. Musik juga bisa membantu Anda untuk konsentrasi pada pekerjaan dan menghindari Anda ikut-ikutan dengan obrolan di kubikel tetangga. Sesuaikan dengan kebutuhan mood Anda untuk menyelesaikan pekerjaan.
  • Manfaatkan waktu istirahat sebaik-baiknya. Saat makan siang, kembalikan energi Anda dengan makan bergizi dan jika ada waktu sisa, sempatkanlah untuk tidur sejenak di meja Anda.



Bookmark    and  Share

Rabu, 22 September 2010

Job Fairs - create a lasting impression at job fairs

by Scott Boyd


Job fairs. Speed dating for job seekers and employers! Or like a cattle market.


Most Colleges and Universities organise job fairs round about graduation time to allow students to meet new employers - it's a fairly common method of recruiting recent graduates.


Job seekers can use job fairs to find out a bit more information about employers, working life and general industry information. This is what most people use job fairs for.


However, the opportunity exists for job seekers to use the brief few minutes they have with employers to create a lasting impression (er, a "good" lasting impression!) and sell themselves, for job fairs are also an opportunity for the cream of the crop to rise to the top!


So who are those people hanging about the tables?


Employers and recruiters tend to send HR personnel along to job fairs to either weed out unsuitable candidates or pick out some young potentials from the crowd.


Unlike trade shows (which have basically the same format), job fairs aren't "staffed" by marketing people - they aren't trying to sell you anything. They are there to be sold by YOU! (the obvious exception is where you are such an attractive prospect, you get them chasing you, but let's face it - if that was the case, then you wouldn't be reading this!)


You are a salesman competing for business amongst hundreds of others. You could leave your CV with the recruiter. Would they remember you?


Dress for an interview!


Yes, job fairs are interviews and you should treat them as such.


Simply sauntering along in jeans and a t-shirt to see what's going on isn't going to get you anywhere, regardless of your skills and abilities. There are literally hundreds of other people there with the same aim as you - finding meaningful employment!


So, go along to job fairs and be prepared to make an impression!


Do your homework on the fly!


You see those glossy brochures the recruiters have strewn all over their little tables? And the posters on the walls? And the conversation the recruiter is having with the other jobseeker next to you?


This is all valuable information! And you NEED to use it to make your impression!


Find out about the company. Find out about the jobs they are offering or their graduate programme. Listen to the questions the recruiter asks other people and the information he or she gives out.


If you wander on up and ask some vague question about health plan or holidays, the recruiter is simply going to answer you and will soon be distracted by someone else. There it was. That was your chance. It's gone now.


You need to engage the recruiter - not simply hold a one sided conversation with them! At a job fair, a conversation is your best friend, because the longer you spend talking with the recruiter, the more likely they are to remember you.


At least....


The least you should leave a job fair is with some background about your industry (an idea of the types of jobs available), and some information about employers. At best you leave having made a positive impression on several employers and have a few job prospects to look forward to!


Job , Jobs, Employment


Bookmark   and  Share


Should You Keep Your Salary a Secret?

by Caroline M.L. Potter, Yahoo! HotJobs


You share a lot with your coworkers over time: Projects. Lunches. Office space. Cocktails. Family photos. Birthday cake. But, even after many years of working together, should you share the details of your salary and compensation package?


No, says compensation expert Dick Dauphinais of Strategic Compensation Partners. "We all know employees talk, and things can never remain totally confidential," he says. "But an outright exchange of salary details probably isn't the best idea."


Keep It Secret, Keep It Safe

When companies have different employees on the same job and one of them is paid differently, many unfairness issues surface. "It can happen in any 'open shop' that differentiates pay for any reason (seniority, performance, etc.)," says Dauphinais. You could run the risk of alienating valued colleagues if they learn you earn more for what they perceive to be the same job.


Dauphinais, who has more than 30 years of human resources experience specializing in both the compensation and benefit areas, instead urges organizations to focus on structure. "I am a big fan of sharing the compensation 'structure' and all the components that dictate how employees progress through that structure with staff members."


Democracy Doesn't Always Work at Work

There are organizations that openly share compensation information around the office. However, warns Dauphinais, "Unless all similar jobs pay the same rate, I would advise that open salary concepts don't work well."


The confidential nature of your salary, in fact, can be a greater benefit to you. "It creates an opportunity for a manager to have a confidential discussion with employees as to why they are being paid what they are -- and how they can work toward making more money," he says. "Each employee can then move forward with confidence that they have 'bonded' with their supervisor on their individual issues -- good and bad -- without involving others in the process."


Don't Let Under-Compensation Undermine You

If you learn that someone who holds a similar position earns a bigger paycheck, don't panic. First, do some due diligence to determine if you are being underpaid in general. Use the Yahoo! HotJobs salary calculator, and also reach out to your out-of-office network to find out how people at other companies are being compensated.


Next, says Dauphinais, "I would go to my boss and ask the reasons why." Open a rational dialogue to understand what skills or experience you'll need to improve your performance -- and earn more recognition and financial rewards.


Bookmark   and  Share

Salary Secrets Your Employer Doesn't Want You to Know

by Maria Hanson, LiveCareer

In down economic times, companies seem to have carte blanche to limit salaries and make low-ball offers. But that shouldn't be the case.

Below are the top salary secrets your employer doesn't want you to know. With this information in hand, you'll be in a better position to get the pay you deserve.


Employers don't always offer a fair salary.

Some employers think they're being fair, but they're not up-to-date with the latest salary information. Others may try to pay less than the market value because they're financially strapped. That's why it's important that you know exactly how much money you should be making. A free salary report can help you calculate how much you should be earning in any job.


You can negotiate your salary in a tight job market.

In a recession, many people would rather take a pay cut than lose their jobs. Raises are hard to come by and new hires may feel they have less negotiating power. But that doesn't mean it's impossible to bump up your salary; it's just a little more challenging.


According to a recent survey from the Society for Human Resource Management, 80 percent of HR professionals say employers are willing to negotiate salaries. So, if you're looking for a raise at your current job, come armed with your marketplace worth and make your case. And, if you've been offered a job that pays less than you like, don't be afraid to name your realistic asking price. Keep in mind that, if you got the offer, you're clearly the best candidate for the job -- even in this highly competitive job market.


New hires sometimes earn more than long-term employees.

When there's a strong job market, organizations need to do whatever they can to attract top candidates. This often means that starting salaries may be higher for newbies than they are for long-term employees. Given the current economic conditions, that's less the norm these days, but it still happens in certain industries. If you suspect that a new hire with similar responsibilities is making more than you are, use current salary data to approach your manager with the request to bring your salary up to par.


Your performance doesn't decide your pay.

While your performance is one important factor in the salary equation, your pay is also a reflection of many other factors, including:

  • The job market -- lower pay is more acceptable in tighter job markets.
  • Location -- generally the higher the cost of living, the higher your salary.
  • Years of service -- in many cases, the longer you've been with a company, the higher your pay.
  • Organization size -- large organizations tend to pay more than small ones.
  • Education level -- in most cases, the more education you have, the higher your pay. Take a free education test to find out how going back to school can help you earn more.


If you're a valued employee who isn't making the money you deserve, you do have options. Know your value and make your case with the help of your free salary report. And know too, that many employers -- particularly larger employers -- have a little more in the "raise kitty" than they let on.


careers, Jobs Indonesia, Indonesia Vacancy

Bookmark   and Share