Tampilkan postingan dengan label bahan konstruksi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bahan konstruksi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 23 Maret 2010

Tips Penting Memilih Material Finishing Bahan Bangunan



UNTUK menentukan jenis material (Bahan Bangunan) finishing dan bagaimana mengaplikasikannya, biasanya muncul pertanyaan berikut:

Tanya: Apakah konsep rancangan berpengaruh terhadap pemilihan akan material?

Jawab: Tentu saja. Material finishing merupakan material terakhir untuk menghasilkan produk yang diharapkan. Olehkarena itu pemilihan yang tepat sangat dianjurkan.

Untuk bangunan berkonsep alami, sebaiknya dipilih material finishing dari bahan alami pula. Misalnya kayu atau batu.

Lain halnya dengan konsep modern. Bisa digunakan material berbasis kaca, logam, atau material pabrikasi lainnya.

Penggabungan Bahan Bangunan material natural dan modern juga dapat dilakukan dengan proporsi berimbang, tergantung dari konsep desain dan selera.

Tanya: Bagaimana peruntukkan material? Apakah boleh menggunakan keramik dinding untuk lantai atau sebaliknya?

Jawab: Material memiliki spesifikasi tertentu sesuai peruntukannya. Keramik lantai memiliki ukuran dan ketebalan khusus lantai dan memiliki tingkat kekuatan lebih dibandingkan keramik dinding. Olehkarenanya, hindari menggunakan keramik dinding untuk lantai. Langkah sebaliknya boleh saja dilakukan, namun tentu akan lebih boros pada biaya. Ini karena kebanyakan keramik lantai lebih mahal daripada keramik dinding.

Tanya: Bagaimana memilih spesifikasi yang tepat?

Jawab: Namanya juga material finishing, maka aplikasinya tentu pada proses terakhir pembangunan. Akibatnya, material ini lebih sering bersentuhan langsung dengan segala kegiatan penghuni dan perubahan lingkungan. Material finishing juga memberi tampilan pada sebuah bangunan. Selain itu, juga melindungi elemen-elemen vital bangunan seperti dinding dan kolom.

Olehkarenanya, sebaiknya pilih material finishing yang sesuai dengan peruntukan dan tujuan penggunaannya. Misalnya, untuk lantai, pilihkan material lantai yang kuat untuk lantai yang sering terkena beban tinggi. Gunakan cat khusus eksterior untuk finishing dinding luar bangunan. Cat eksterior didesain mampu menahan perubahan cuaca secara lebih baik dibandingkan cat untuk interior. (whery)

kompas.com

Senin, 28 September 2009

Konstruksi Baja Lebih Aman & Murah

PT Krakatau Steel (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Krakatau Engineering, mengusulkan kepada pemerintah agar menggunakan basis konstruksi baja dalam pembangunan rumah susun sederhana. Selama ini pembangunan rumah susun menggunakan konstruksi beton kontraktor bangunan harus memperhatikan ini.

Kementeriaan Negara Perumahan Rakyat mempertimbangkan usulan tersebut. Namun Departemen Pekerjaan Umum juga akan melancarkan opini kedua untuk membandingkan harga.

Direktur Utama Krakatau Fazwar Bujang mengatakan, keunggulan konstruksi baja untuk tempat tinggal terutama dari segi harga, yang lebih murah. Harga itu pun relatif stabil sesuai harga minyak sekarang, dan tren yang tidak akan naik.

"Dulu puncaknya bisa mencapai US$ 1.200 per ton, sekarang hanya US$ 600 per ton," kata Fazwar usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Rabu 29 April 2009.

Sedangkan dalam hal teknis, konstruksi atap baja misalnya dianggap lebih aman dari konstruksi beton. Dalam fase elastis, konstruksi baja dapat menahan beban dinamis seperti angin dan gempa, hingga kembali ke bentuk semula.

Lalu, dalam fase plastis, baja dapat menahan beban dinamis ke dalam tahap miring dan menahan waktu runtuh lebih lama. "Hingga memberikan waktu untuk menyelamatkan diri sebelum runtuh," kata Fauzar.

Selain itu, pabrikasi baja juga menjamin standarisasi mutu dengan mengawasi proses pabrikasi, pemasangan, disain standar, dan konstruktor yang disertifikasi.

Menteri Negara Perumahan Rakyat Yusuf Asy'ari mengatakan, akan ada proyek percontohan untuk bisa mengetahui secara persis dari segi biaya dan waktu. Rencanananya proyek percontohan akan dilakukan, namun belum diputuskan lokasinya. "Bisa di Plumpang (Jakarta Utara), atau di Makassar," kata Yusuf.

Untuk membandingkan harga konstruksi baja dengan beton, Departemen Pekerjaan Umum akan melakukan second opinion. Penelitian akan dilakukan di Pusat Penelitian Pengembangan Permukiman.

www.vivanews.com