Tampilkan postingan dengan label gaul. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gaul. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 Oktober 2010

Batik Tasik Yang Kian Tersisih

Memasuki milenium baru, industri batik kembali menggeliat. Puncak-puncaknya tahun 2005 saat demam batik melanda pelosok negeri. Batik Tasik tak pelak mendapat imbas positif. Perajin batik mulai bermunculan lagi. Peran pemerintah setempat diakui Enok besar pengaruhnya, “Pemerintah Tasik misalnya, menghimbau PNS dan pegawai BUMN untuk memakai baju batik tasik pada hari tertentu sekaligus memberi daftar semua perajin batik di Tasikmalaya. Kebijakan seperti itu sangat membantu kami para perajin batik.”

Beragam corak khas batik tasik disatukan dalam selembar kain agar lestari. Membuat pakaian jadi juga jadi strategi menarik minat pasar yang lebih luas

Bisa dibilang, tak banyak perajin batik Tasikmalaya yang bertahan sejak tahun 70-an hingga sekarang. Agnesa Batik di jalan Ciroyom, Kota Tasikmalaya, adalah satu dari yang sedikit itu. Meski mengalami beberapa kali pasang surut, H. Cucu (55), pendiri Agnesa Batik Tasikmalaya dan Hj. Enok (51), sang istri, memilih untuk mempertahankan usaha batik yang didirikan pada 1970 tersebut.

Enok berkisah, batik Tasik pernah mengalami masa kejayaan di tahun 60-an hingga 70-an. Namun, industri batik juga sempat mengalami gonjang-ganjing saat kisruh politik beberapa kali melanda negeri. Munculnya teknologi baru yang melahirkan tekstil bermotif batik buatan mesin juga sempat mengancam kelangsungan hidup batik tradisional.

Untuk dapat tetap bersaing di saat batik kembali diburu, Enok bercerita, ia harus berani mengembangkan corak batik agar lebih bervariasi. “Saya mencari tumbuh-tumbuhan asli Tasik yang punya corak menarik, saya foto lalu saya buat capnya. Pokoknya tidak melenceng dari akar batik tasik yang menonjolkan motif flora dan fauna

Menanggapi ancaman tekstil bermotif batik buatan Cina yang mulai menggempur pasar dalam negeri,Enok tak khawatir. “Pencinta batik yang paham pasti akan mencari batik yang asli.” Enok juga membagi tips agar konsumen tidak diperdaya dengan batik ‘palsu’. “Lebih baik beli di toko batik yang ada workshop- nya. Supaya tidak salah membeli dan sekaligus bisa melihat proses pembuatannya.”

Sumber - tabloidnova.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis

Jumat, 06 Agustus 2010

Pemilihan Corak Baju Batik Untuk Kerja

Pemilihan bahan kain batik, corak/motif batik yang tepat akan membuat Anda tampil cantik di tempat kerja dengan baju batik.Berikut saya sajikan tips memilih batik untuk busana kerja.

1. Dari segi warna, pilihlah batik dalam paduan warna gelap atau pastel.

2. Pilih motif batik bercorak geometris, agar penampilan Anda tetap terlihat rapi, simpel, dan formal.

3. Bagi Anda yang bertubuh besar, pilihlah motif geometris yang berukuran sedang, atau kombinasi motif geometris yang besar dengan kecil agar sesuai dengan proporsi tubuh Anda.

4. Jika Anda bertubuh mungil, pastikan Anda memilih batik bermotif geometris berukuran sedang agar bentuk tubuh tampak lebih proporsional.

5. Pastikan Anda memilih desain busana yang simpel namun tegas, sehingga tetap berkesan profesional. Hanya jika diperlukan bisa ditambah detail atraktif yang terkesan minimalis, seperti opnaisel, ploi, saku, atau tali pinggang.

6. Bahan untuk busana kerja, pilihlah batik yang terbuat dari katun. Lebih baik jika Anda tambahkan superlining sebagai pelapis dalam (furing) agar jatuhnya busana terlihat lebih tegas dan rapi.

Semoga tips batik tersebut dapat membantu Anda tetap tampil cantik di tempat kerja dengan baju batik.

Sumber tamanbatik.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan : Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia

Selasa, 27 Juli 2010

Duta Batik Dunia

Siapa pun kiranya para pejabat petinggi dan dewan terhormat dan seluruh rakyat Indonesia di negeri ini, harus angkat topi atas penghargaan yg sangat hebat dari seorang negarawan dan tokoh dunia Nelson Mandela terhadap Batik Indonesia

Siapapun tak bisa mengelak bila kita menobatkan Nelson Mandela, tokoh kemanusiaan dunia dan juga presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan sebagai duta batik internasional. Bukan Soekarno, bukan juga raja-raja Jawa.

Batik sangat identik dengan Indonesia, khususnya etnis Jawa. Lha wong kata /batik/ itu sendiri berasal dari bahasa Jawa, bukan bahasa Melayu apalagi bahasa asing lainnya. Pamor batik sebagai sebuah teknik menghias kain, lebih dikenal dunia sebagai sebuah karya seni dari Indonesia, meskipun asal mula batik tak bisa dianggap berasal dari kekayaan seni budaya, yang semata berasal dari Jawa.Namun siapapun akan mengakui, bahwa dari semua jenis batik yang berkembang, teknis pembuatan yang paling sempurna serta memiliki corak ragam hias paling mewah dengan mengambil kekayaan etnis, ya... batik Jawa yang paling bagus dan paling halus dengan teknik pewarnaan paling berkembang.

Kenyataan ini membuat dunia mengakuinya dan menetapkannya sebagai warisan budaya dunia oleh badan dunia UNESCO. Prestasi ini dihadiahkan justru disaat si empunya kekayaan seni batik tak semangat dan kurang bangga menggunakannya, bahkan malu menganggap hal itu sebagai miliknya, yang memudahkan bangsa lain mencoba mengambil alih orisinalitas kejeniusan ini, meski akhirnya kurang berhasil dan memalukan.

Belum terlambat kita memberi apresiasi itu. Tak perlu Mandela datang ke sini, mungkin usianya sudah sangat sepuh (tua), meski dia sebelumnya sering datang ke sini dan memakai baju batik yang membuat tuan rumah kikuk karena tidak memakai batik. Saya merasa senang bila ada sesuatu dihargai dan dihormati untuk tokoh anti apartheid (perbedaan waran kulit) itu. Dia sudah banyak membantu dan berjasa memperkenalkan sesuatu yang kita miliki dan hargai kepada dunia. Dan anehnya dia tak punya pengalama emosional sama sekali dengan batik. Seolah nyawa batik bersemayam pada dirinya.

Sumber : .palembangcindo.web.id

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia

Rabu, 14 Juli 2010

Baju Batik Tulis

Dulu Kampung Laweyan merupakan sentra industri kain tenun dan bahan pakaian yang sering disebut Lawe. Kampoeng Laweyan sudah ada sebelum masa pemerintahan Kraton Pajang pada abad 15 M.

Pada tahun 1546 M Kyai Ageng Henis bermukim di desa Laweyan. Beliau merupakan bangsawan keturunan Prabu Brawijaya V. Selain menyebarkan agama Islam di Laweyan, Kyai Ageng Henis juga mengajarkan teknik pembuatan baju Batik Tulis yang merupakan tradisi leluhur dari kalangan istana.

Batik Tulis adalah suatu teknik melukis di atas kain dengan menggunakan berbagai peralatan seperti canthing (alat untuk mengoleskan malam pada kain), gawangan (rangka bambu untuk membentangkan kain), wajan (tempat untuk mencairkan malam), anglo (tempat pengapian arang), tepas (kipas), kain pelindung, saringan malam dan dingklik (tempat duduk).Pada waktu itu bahan pewarna yang digunakan berasal dari pohon tinggi, mengkudu, soga, dan nila. Sedangkan untuk bahan soda memakai soda abu dan bahan garam dari lumpur. Karena semua bahan tersebut berasal dari alam, maka tidak menimbulkan polusi pada lingkungannya.

Proses pembuatan batik tulis meliputi beberapa tahapan seperti mola (membuat pola), ngiseni (mengisi bagian yang sudah dibuat polanya), nerusi (membatik pada sisi sebaliknya), nemboki (menutup bagian kain yang tidak akan diwarnai), mbiriki (proses penghalusan tembokan), pewarnaan, nglorot (merebus kain agar malamnya larut / lepas) dan mbabari.Karena proses yang panjang dan sangat membutuhkan keahlian dari pembatik, maka batik tulis dijual dengan harga yang mahal. Batik tulis tergolong sebagai Batik Halus (nomor satu). Batik tulis dari kain sutera merupakan batik termahal dan diproduksi dalam jumlah terbatas. Baju Batik ini dibuat untuk memenuhi permintaan pasar segmen menengah ke atas dan untuk keperluan ekspor.

Sumber : kampoenglaweyan.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia

Senin, 05 Juli 2010

Konsep Batik Gaul

Salah satu produsen batik gaul yang cukup populer adalah Batik Medogh, yang menjual produk batiknya dengan sistem online di internet. Menurut Satrio dari Batik Medogh, desain untuk anak muda mudah diaplikasikan pada jenis-jenis pakaian yang memang identik dengan anak muda seperti jaket, sweater, atau T-shirt. Jenis-jenis pakaian tersebut kemudian dikombinasikan dengan berbagai motif batik, baik motif klasik maupun motif kontemporer.

Masih menurut Satrio, tantangan membuat batik gaul adalah memadukan warna-warna cerah ala anak muda dengan warna motif-motif batik tertentu. Dalam hal ini, permainan warna menjadi kunci untuk menghasilkan blouse dan longdress yang cantik, atau jaket dan T-shirt yang modis.Tentu saja, batik Medogh selalu up date dan mengikuti trend mode yang sedang in, tambah Ayu Kinanti yang lebih banyak bercerita tentang desain. Menurut Ayu, desain klasik seperti kawung pun dapat berkombinasi mesra dengan jaket keren anak muda yang berwarna cerah. Selain itu, desain busana juga disesuaikan untuk mode anak muda, remaja, kuliahan, atau untuk kerja kantoran.

Selama ini hampir semua jenis produk Batik Medogh laku di pasaran, bahkan beberapa jenis jaket terjual habis. Ini membuktikan bahwa niat Batik Medogh untuk mengajak anak-anak muda memakai batik yang keren dan modis mulai terlihat. Sesuai motto mereka, Inspiring Young Batik, Batik Medogh juga mengajak anak muda untuk lebih mencintai batik,karena batik tidak hanya sekdar busana atau pakaian tetapi juga merupakan suatu tradisi khas bangsa Indonesia.

Di tangan Batik Medogh, batik tidak hanya pas digunakan untuk kuliah atau kerja, tetapi juga menjadi pakaian casual yang sangat oke untuk nongkrong, hang out, atau untuk sekedar jalan-jalan. Produk baju batik Medogh sendiri telah dimiliki banyak orang di berbagai kota di Indonesia, bahkan beberapa produk telah merambah Singapura dan Malaysia.

OK.guys tunggu apalagi. Saatnya bagi kamu untuk tampil bergaya dan lebih modis dengan batik gaul, batik fungky. Tampil keren sekaligus mencintai tradisi

Sumber : jogjaenglish.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia