Tampilkan postingan dengan label usaha kerajinan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label usaha kerajinan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Juli 2010

Kerajinan Dari Kaca

Membuat kerajinan tangan memang harus mempunyai daya imajinasi yang cukup tinggi. Kerajinan tangan atau handicraft umumnya terbuat dari kayu, logam, dan tanah liat. Namun handicraft yang satu ini menggunakan bahan baku kaca, yaitu kaca pyrex. Sebuah karya seni yang sekilas mirip dengan kristal ini, mulai berkembang dan tengah memiliki para pelanggan tetap, baik dari kalangan biasa, artis, maupun pejabat.

Produk yang telah dihasilkan sampai saat ini adalah, beraneka macam company award, souvenir (pengantin/seminar), cenderamata, aksesoris, trophy (bentuk orang, logo company), hiasan interior, kado hadiah dan berbagi macam miniatur hewan.

Sebenarnya, kaca pyrex merupakan bahan dasar daripada alat-alat laboraturium. Akan tetapi, ditangan bapak satu anak ini, kaca pyrex dalam waktu kurang dari 20 menit, dapat disulap menjadi berbagai karya seni dengan aneka jenis dan bentuk yang tentunya mempunyai nilai seni dan harga jual yang tinggi.

Tekhnik pembuatan kerajinan tangan kaca pirex ini, dengan cara di bakar pada suhu tinggi, tepatnya di atas 750 derajat celcius, sehingga bahan baku mudah untuk dibentuk sesuai keinginan. Sifat kaca yang isolator sangat membantu dalam pengerjaan, karena kaca tidak mengahantarkan panas. Lama pengerjaan tergantung dari kesulitan bentuk. “Yang paling rumit biasanya memakan waktu 3 jam lebih

Untuk sebuah karya yang mempunyai nilai seni tinggi, harga produk kaca pyrex ini tergolong cukup murah, mulai dari Rp.15.000 hingga Rp.2.500.00Kualitas karyanya tidak perlu diragukan lagi.

Sumber : surabayamuda.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia

Senin, 12 Juli 2010

Kerajinan Tangan Sampah Daur Ulang


Helo sobat pecinta seni dan lingkungan hidup di seluruh dunia, salam kenal dari Nyoman Subandi/Radjaodick seorang Rubbish Artist. Perkenalkan nama saya Nyoman Subandi/Radjaodick dari Ubud Bali. Saya bekerja mendaur ulang sampah menjadi barang-barang seni kerajinan tangan yang fungsional. Seperti seni kerajinan tangan untuk celengan, tempat permen, tempat coin dll. Bahannya semua dari sampah yang saya dapatkan dari pingir jalan, sungai, selokan, tempat pembuangan sampah, dll.

Sampah-sampah tersebut saya olah secara traditional, tanpa zat kimia dan mesin-mesin yang menyebabkan polusi lingkungan. Karena bahan-bahannya terbuat dari sampah maka saya menyebutnya sebagai "Seni Daur Ulang Sampah atau Recycle Rubbish Art" dan saya menobatkan diri menjadi "Rubbish Artist" alias "Seniman Sampah" ha ha ha...julukan yang aneh...?.

Kenapa saya membuat seni kerajinan tangan dari sampah? Karena bahannya melimpah disekitar kita dan gratis tentunya he he he....Disamping itu tujuan utama saya adalah membersihkan lingkungan kita dari sampah-sampah yang mengganggu kelestarian alam kita ini.

Proses pembuatan seni kerajinan tangan dari sampah ini, sempat diambil saat pembuatan film dokumenter tentang lingkungan hidup oleh sebuah yayasan dari Australia yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan hidup. Film ini akan diputar di sekolah-sekolah untuk pendidikan lingkungan hidup bagi anak-anak. Awalnya film ini akan diputar untuk pendidikan anak-anak saja tetapi saya sarankan juga agar diputar buat orang dewasa karena menurut pengamatan saya bahwa sebenarnya orang dewasalah (kita-kita ini) yang sering buang sampah sembarangan

Tertarik Dengan Kerajinan Tangan Ini?

Sumber : recyclerubbishart.blogspot.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia

Rabu, 07 Juli 2010

Industri Kerajinan Perak

Banyak orang berpikir bahwa kita bisa memesan kepada tukang kerajinan tangan perak untuk membuat perhiasan yang kita inginkan. Padahal harus diketahui apakah produk tersebut dibuat dengan tangan atau mesin karena ada beberapa produk yang jauh lebih mudah dan efektif jika dibuat dengan menggunakan mesin ataupun dicetak. Dengan mengetahui klasifikasi produk kerajinan perak berdasarkan tehnik pembuatannya maka akan sangat membantu kita ketika ingin memesan atau membuat suatu perhiasan perak. Berikut jenis-jenis kerajinan perak berdasarkan cara pembuatan.

* Perak buatan tangan (Handmade)

* Perak buatan mesin (Machinery)

* Perak cetakan (Casting)

1. Perak Buatan Tangan/Handmade

Kerajinan perak ini murni dibuat dengan tangan , tanpa mengandalkan mesin. Dari proses awal hingga akhir dikerjakan dengan tangan. Kerajinan inilah yang merupakan cikal bakal industri perak di Kotagede Yogyakarta dan bahkan sampai sekarangpun kerajinan perak di Kotagede masih didominasi kerajinan buatan tangan (handmade).

2. Perak Cetakan/Casting

Akhir-akhir ini perak cetakan sering dijadikan alternatif produksi kerajinan perak. Terutama untuk permintaan produk dengan kuantitas besar dan waktu yang terbatas.Sebenarnya sistem pembuatan perak cetak/casting ini ada beberapa tehnik. Dari yang menggunakan peralatan sederhana sampai penggunaan mesin casting sentrifugal yang lumayan mahal harganya. Dan biasanya produk perhiasan yang ada di pasaran dibuat denganmesin casting sentrifugal.

3. Perak buatan Mesin/Machinery

Kerajinan perak dengan sistem produksi mesin juga merupakan sistem produksi massal seperti casting. Hanya saja di sini digunakan mesin sebagai ganti mesin casting.Produk-produk yang dibuat dengan mesin biasanya adalah kalung dan gelang rantai. Sama halnya dengan mesin casting, mesin pembuat perhiasan ini harganya juga cukup mahal. Di Indonesia kerajinan tangan perak yang dibuat dengan mesin banyak berasal dari Jawa Timur.

Sumber: mybross.blogspot.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia

Selasa, 20 April 2010

Seni Kerajinan Keramik Bernilai tinggi



Gunawan (42) mencelupkan kuas ke dalam glasir berwarna kuning yang diwadahi baskom di hadapannya. Lempung kering kecoklatan di tangan kirinya pun menanti untuk diwarnai. Setengah langkah lagi lempung kering itu akan merupa Kerajinan Keramik dengan harga tinggi di pasaran.

Gunawan yang akrab dipanggil Igun mengelola usaha Elina Keramik dengan sepupunya, Elina Farida (45), sejak tahun 1996. Dari mulanya sekadar coba-coba, kini usaha kerajinan keramik itu mampu meraup omzet lebih dari Rp 10 juta per bulan. Puluhan orang terlibat di sana.

”Hambatan usaha kerajinan keramik ialah persoalan bahan baku dan pemasaran. Kemauan dan kerja keras menjadi kunci untuk lolos dari segala kesulitan,” ujar Igun.

Di tengah krisis finansial saat ini, Igun mengaku tidak mengalami banyak kesulitan. Sebab, pasar produknya masih lokal. Meskipun bersaing dengan produk impor dari China yang lebih murah, produk Kerajinan Keramik Igun punya pasar dan pelanggan tersendiri.

Igun menghadapi krisis finansial dengan berkaca dari pengalaman krisis moneter 1997. Puluhan usaha kerajinan keramik di Bandung gulung tikar. Namun, Elina Keramik mati-matian bertahan. Mobil dan harta benda pribadi Igun dan Elina pun dikorbankan. ”Jika saat itu kami menyerah, entah bagaimana nasib pekerja kami menggantungkan hidup pada usaha ini,” tuturnya.

Untuk menyiasati utang yang menumpuk, Elina Keramik menjadi rekanan PT Sucofindo. Perlahan-lahan, utangnya pada perusahaan induk berhasil dilunasi. Pada saat daya beli masyarakat tumbuh pada tahun 2000-an, Elina Keramik pun tinggal tancap gas meningkatkan produksi dan pemasaran.

Elina Keramik yang awalnya hanya memiliki satu mesin pembakar keramik (baker) dari utang Rp 4,5 juta, kini bisa menambah dua pembakar ukuran sedang dan besar.

Elina Keramik aktif mengikuti pameran, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk memasarkan kreasinya. Dubai, Malaysia, Jepang, China, dan Afrika Selatan didatangi untuk berpameran.

Puluhan pesanan datang setiap bulannya, baik untuk keperluan suvenir pernikahan, hiasan di hotel, maupun perkakas makan di sejumlah rumah makan di Bandung.

Produk Elina Keramik dijual dari harga belasan ribu rupiah untuk pin keramik mungil sampai guci dan peralatan makan mewah senilai jutaan rupiah.

bantuan-usaha.com

Kamis, 01 April 2010

Kerajinan Keramik Khawatirkan Kenaikan Harga gas



Rencana pemerintah menaikan harga gas untuk industri membuat khawatir perajin keramik di sentra kerajinan keramik Purworejo Klampok Banjarnegara, Jawa Tengah.

Kenaikan tersebut dikhawatirkan bisa memukul Kerajinan Keramik yang sudah ada puluhan tahun tersebut. “Kami masih konsentrasi memperbaiki kinerja usaha kami agar mampu bersaing dengan keramik Cina, jangan sampai ada kenaikan harga gas,” terang Supriyanti, 45 tahun, perajin keramik Usaha Karya saat dihubungi Rabu (31/3).

Supriyanti mengatakan, di Purworejo Klampok ada ratusan perajin yang menggunakan gas untuk membakar keramik mereka. Untuk sekali pembakaran, mereka membutuhkan 300 kilogram gas. Setiap 50 kilogram gas, mereka membelinya Rp 385 ribu. “Itu sudah sangat tipis marjinnya,” katanya.

Ia berharap, jika pemerintah jadi menaikan gas untuk industri, ada subsidi bagi perajin keramik. “Kalau sampai naik 15 persen, akan banyak perajin yang kolaps,” imbuhnya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Minuman dan Makanan Banyumas, Gunawan Santoso mengatakan pemerintah sebaiknya melindungi industri kecil dengan tidak menaikan gas bagi industri makanan dan minuman. “Banyak pengusaha yang sudah beralih ke gas tiga kilogram yang dinilai masih murah,” katanya.

Apalagi saat ini gas tiga kilogram harganya sedang turun. Penurunan harga gas tersebut dipicu oleh kebijakan Pertamina yang mengharuskan setiap agen menjual 1.500 tabung dalam satu hari.

Kepala Bagian Perekonomian Sekertariat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Basuki Abdullah mengatakan, pemerintah belum mempunyai skema membantu perajin keramik jika harga gas naik. “Kami sebenarnya masih menunggu, jadi atau tidaknya harga gas naik,” katanya.

Menurutnya, pemerintah hanya bisa berupaya untuk meningkatkan daya saing Kerajinan Keramik lokal. Selain itu, promosi kerajinan lokal juga terus ditingkatkan.

tempointeraktif.com