Tampilkan postingan dengan label rumah sehat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rumah sehat. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 April 2010

Tips Membangun Rumah Idaman dan Sehat



Ketika akan membangun rumah, semua orang tentunya mengharapkan jika rumah yang dibangun tersebut nantinya bisa memenuhi dan disebut sebagai rumah yang indah, sehat dan nyaman. Untuk aspek keindahan tentunya bersifat relatif, karena pandangan seseorang biasanya tidak sama jika menyangkut soal keindahan bangunan. Tapi jika menyangkut aspek kesehatan, biasanya standarnya adalah seragam. Dalam hal ini, kita mungkin akan sepakat bila rumah yang sehat itu memenuhi beberapa kriteria, diantaranya: sirkulasi udara yang baik, ruangan yang mendapat cukup cahaya alami dari matahari, tata letak ruangan yang memudahkan pergerakan penghuni untuk beraktifitas, tersedianya lahan terbuka untuk menanam tanaman, dsb.

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Bangun Rumah sehat dengan tinjauan pada sirkulasi udara (penghawaan) dan pencahayaan alami pada ruangan-ruangan didalam rumah tersebut.

Sirkulasi Udara (Penghawaan)

Sistem sirkulasi udara pada bangunan rumah tinggal biasanya didapatkan melalui ventilasi atau lubang angin. Untuk ruangan diwilayah terluar bangunan menggunakan ventilasi untuk mengalirkan udara, sementara untuk ruangan yang posisinya ditengah bangunan bisa menggunakan channel penangkap angin, atau biasa disebut saluran penangkap angin atau menara penangkap angin. Untuk membuat udara bisa mengalir alami biasanya lubang ventilasi dibuat pada dua buah bidang dinding. Perbedaan tekanan didalam dan diluar bangunan akan membantu udara mengalir dari ventilasi pada bidang dinding yang satu menuju vetilasi pada bidang dinding yang lain. Jumlah ventilasi udara pada bangunan (rumah) harus cukup untuk mendukung proses sirkulasi udara , mengalirkan udara segar dari luar kedalam ruangan

Pencahayaan

Seperti halnya sirkulasi udara (penghawaan), pencahayaan pada ruangan sebaiknya bersumber pada cahaya alami. Sehingga selain sehat juga dapat menghemat energi. Tidak perlu menyalakan lampu di siang hari. Bagaimanapun juga kita beruntung tinggal di wilayah yang kaya akan sinar matahari sepanjang tahun. Selain sebagai sumber vitamin D, sinar matahari juga bisa berfungsi untuk membunuh beberapa jenis jamur dan bakteri negatif. Cahaya alami (yang berasal dari matahari) yang masuk ke dalam ruangan dapat membersihkan ruangan sekaligus menghangatkan ruangan agar tidak lembab.

architectaria.com

Selasa, 01 Desember 2009

Desain Rumah Ramah Untuk Anak-anak



Anak-anak adalah satu bagian penting dalam sebuah rumah tangga, mereka adalah manifestasi dari segala tumpuan harapan dan cita-cita agar kelak bisa menjadi penerus generasi kita di masa mendatang.

Sebuah bangunan rumah tinggal yang dihuni oleh mereka yang telah berkeluarga, kemungkinan besar juga akan diisi oleh kehadiran mereka. Nah, seringkali dalam mendesain dan menata rumah (Design Architect) kita cenderung “egois”, dalam arti penataan rumah tersebut hanya ideal bagi orang dewasa saja. Untuk itu, tidak ada salahnya kita mereview 10 tips dalam mendesain/menata bangunan rumah (design architect) sehingga rumah kita menjadi rumah yang “ramah” bagi anak-anak.

1. Halaman
Halaman rumah adalah sebuah area yang menjadi tempat bermain anak-anak, khususnya bila ukuran halaman rumah anda cukup luas. Jika kebetulan jalan di muka rumah sering dilewati kendaraan, maka berilah pengamanan berupa pagar untuk menghalangi akses anak ke jalan raya. Desain pagar sebaiknya dipilih yang bermotif garis-garis vertikal sehingga tidak menarik minat untuk dipanjat oleh anak-anak.

2. Dinding
Dinding rumah ((design architect)) adalah sebuah tempat favorit bagi anak-anak untuk berkreasi terutama bagi mereka yang baru belajar mengenal alat tulis. Jangan halangi kreatifitas mereka saat mencorat-coret karena akan berpengaruh kurang baik pada perkembangan jiwa mereka. Anda bisa menggunakan cat dinding yang tepat atau cat dengan finshing semi gloss sehingga dinding rumah mudah dibersihkan. Ada banyak merk cat interior/eksterior yang menyediakan jenis cat demikian, Anda bisa menanyakan kepada toko cat/ bahan bangunan terdekat. Alternatif lain adalah dengan menyediakan tempat khusus berupa dinding berlapis white board yang cukup lebar sebagai ajang kreativitas corat-coret bagi anak-anak di rumah Anda.

3. Lantai
Ada baiknya untuk memilih keramik lantai (design architect) yang anti slip atau melapisi lantai rumah dengan pelapis terutama di areal yang sering menjadi tempat bermain mereka. Berilah keset di lokasi lantai yang cenderung basah misal di dekat pintu kamar mandi. Bila anda memasang keset, pilih keset yang melekat ke lantai agar tidak membuat anak anda terpeleset. Pertemuan sudut-sudut lantai yang runcing semisal di lantai teras rumah bisa diantisipasi dengan memasang stepnosing alias ‘kuku macan’.

4. Furniture
Untuk furnitur rumah seperti sofa, pilih dengan bahan, motif dan warna yang tahan noda akibat ulah anak-anak. Bila tidak, anda bisa memberikan pelapis yang bisa dicopot untuk dicuci bila kotor. Jangan menggunakan furniture (design architect) dengan sudut-sudut tajam sehingga rawan bila terjadi benturan. Tempat tidur anak juga tidak boleh terlalu tinggi sehingga membahayakan seandainya mereka terjatuh dari tempat tidur. Meja kaca tergolong jenis meja yang rawan bagi anak-anak, sehingga sebaiknya jangan digunakan atau anda bisa memberi pengamanan berupa tutup kain yang relatif tebal. Penempatan kursi (design architect) yang dilengkapi roda semacam kursi kantor di lantai atas harus anda cermati, untuk menghindari bahaya bila dibuat mainan mobil-mobilan oleh anak-anak di dekat tangga.

birobangunan.blogspot.com

Desain Rumah Ramah Untuk Anak-anak



Anak-anak adalah satu bagian penting dalam sebuah rumah tangga, mereka adalah manifestasi dari segala tumpuan harapan dan cita-cita agar kelak bisa menjadi penerus generasi kita di masa mendatang.

Sebuah bangunan rumah tinggal yang dihuni oleh mereka yang telah berkeluarga, kemungkinan besar juga akan diisi oleh kehadiran mereka. Nah, seringkali dalam mendesain dan menata rumah (Design Architect) kita cenderung “egois”, dalam arti penataan rumah tersebut hanya ideal bagi orang dewasa saja. Untuk itu, tidak ada salahnya kita mereview 10 tips dalam mendesain/menata bangunan rumah (design architect) sehingga rumah kita menjadi rumah yang “ramah” bagi anak-anak.

1. Halaman
Halaman rumah adalah sebuah area yang menjadi tempat bermain anak-anak, khususnya bila ukuran halaman rumah anda cukup luas. Jika kebetulan jalan di muka rumah sering dilewati kendaraan, maka berilah pengamanan berupa pagar untuk menghalangi akses anak ke jalan raya. Desain pagar sebaiknya dipilih yang bermotif garis-garis vertikal sehingga tidak menarik minat untuk dipanjat oleh anak-anak.

2. Dinding
Dinding rumah ((design architect)) adalah sebuah tempat favorit bagi anak-anak untuk berkreasi terutama bagi mereka yang baru belajar mengenal alat tulis. Jangan halangi kreatifitas mereka saat mencorat-coret karena akan berpengaruh kurang baik pada perkembangan jiwa mereka. Anda bisa menggunakan cat dinding yang tepat atau cat dengan finshing semi gloss sehingga dinding rumah mudah dibersihkan. Ada banyak merk cat interior/eksterior yang menyediakan jenis cat demikian, Anda bisa menanyakan kepada toko cat/ bahan bangunan terdekat. Alternatif lain adalah dengan menyediakan tempat khusus berupa dinding berlapis white board yang cukup lebar sebagai ajang kreativitas corat-coret bagi anak-anak di rumah Anda.

3. Lantai
Ada baiknya untuk memilih keramik lantai (design architect) yang anti slip atau melapisi lantai rumah dengan pelapis terutama di areal yang sering menjadi tempat bermain mereka. Berilah keset di lokasi lantai yang cenderung basah misal di dekat pintu kamar mandi. Bila anda memasang keset, pilih keset yang melekat ke lantai agar tidak membuat anak anda terpeleset. Pertemuan sudut-sudut lantai yang runcing semisal di lantai teras rumah bisa diantisipasi dengan memasang stepnosing alias ‘kuku macan’.

4. Furniture
Untuk furnitur rumah seperti sofa, pilih dengan bahan, motif dan warna yang tahan noda akibat ulah anak-anak. Bila tidak, anda bisa memberikan pelapis yang bisa dicopot untuk dicuci bila kotor. Jangan menggunakan furniture (design architect) dengan sudut-sudut tajam sehingga rawan bila terjadi benturan. Tempat tidur anak juga tidak boleh terlalu tinggi sehingga membahayakan seandainya mereka terjatuh dari tempat tidur. Meja kaca tergolong jenis meja yang rawan bagi anak-anak, sehingga sebaiknya jangan digunakan atau anda bisa memberi pengamanan berupa tutup kain yang relatif tebal. Penempatan kursi (design architect) yang dilengkapi roda semacam kursi kantor di lantai atas harus anda cermati, untuk menghindari bahaya bila dibuat mainan mobil-mobilan oleh anak-anak di dekat tangga.

birobangunan.blogspot.com

Kamis, 19 November 2009

Kiat Desain Rumah Hijau dan Hemat Energi



Melakukan penghematan energi adalah salah satu langkah bijak dalam upaya menghindarkan bumi dari kerusakan akibat pemanasan global. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menghemat energi, dan salah satunya bisa diawali dari desain rumah (Design Architect) sebagai tempat tinggal.

Rumah sebagai pusat aktivitas dan tempat beristirahat selalu menyerap dan menghabiskan energi dalam jumlah tidak sedikit setiap detiknya. Alhasil, kebutuhan listrik dan air bersih akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah rumah dan populasi manusia.

Nah, supaya penggunaan energi di rumah Anda tidak boros, Sahsa Media, Arsitektural Designer Holcim PT Holcim Indonesia, memberikan sejumlah kiat sederhana dalam menciptakan design architect rumah hemat energi berikut ini:

1. Bagi Anda yang sedang membangun design architect rumah, merenovasi atau dalam tahap desain, usahakan posisi rumah tidak menghadap ke timur supaya cahaya matahari tidak langsung masuk ke dalam rumah.

2. Atur penempatan ruangan dengan cara memperbanyak bidang utara dan selatan. Hal ini dilakukan supaya panas matahari tidak langsung masuk ke dalam rumah dan mengakibatkan suhu rumah naik.

3. Usahakan setiap ruangan mempunyai jendela atau ventilasi (design architect) supaya ada pertukaran udara. Udara yang terjebak di dalam ruangan akan membuat suhu ruangan tinggi.

4. Untuk mencegah sinar matahari langsung masuk ke dalam rumah melalui jendela atau ventilasi, Anda bisa memasang shading atau penahan sinar, seperti kanopi.

5. Gunakanlah peralatan elektronik hemat energi, mulai dari lampu hingga perangkat yang memakan daya cukup besar. Bagi Anda yang sudah memiliki perangkat lama, mungkin akan keberatan membeli produk hemat energi karena besarnya uang yang harus dikeluarkan. Namun, jika dipikirkan jangka panjang, mahalnya biaya di awal tidak akan sia-sia. Ke depan, Anda bisa berhemat bayar listrik dan menyelamatkan lingkungan.

6. Kurangi ketergantungan terhadap sumber air tanah dan PAM. Apabila memungkinkan, gunakanlah air hujan sebagai salah satu alternatif sumber air dengan cara membuat sumur resapan rumah, selain sebagai tempat tinggal juga memiliki fungsi beragam.

properti.kompas.com