Tampilkan postingan dengan label belajar desain. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label belajar desain. Tampilkan semua postingan

Rabu, 24 Maret 2010

Architecture & Design Collection




The Museum's Architecture and Design Collection is one of the country's important collections for the study of architectural instruction and practice. The collection was developed as a repository for the thesis drawings and course materials from the first American architectural program, MIT's Course Four.
The Architecture & Design Collection has grown into a collection documenting American and European architectural training and graphics of the nineteenth and twentieth centuries.
The collection documents the oldest architectural program in the country through more than 15,000 student thesis drawings from 1873 through the 1960s. Program books, dating from 1905 to 1956, record studio competitions, often with photographs of student presentations. The emphasis of the Design Collection is on study drawings not built work, such as travel sketches of MIT students awarded the Rotch traveling fellowship, today awarded by the Boston Society of Architects.
Developed for instruction in architectural design and graphics, the collection includes work of European and American architects of the 1840s through the 1920s, including Samuel Chamberlain, Louis Rosenberg, Bertram Goodhue, and Emmanuel Brune and Piranesi prints brought to MIT in the 1860s.


Collections

The Architects Collaborative

The Architects Collaborative (TAC), founded by Walter Gropius and seven colleagues in Cambridge, MA in 1946, is one of the most influential architectural firms of the twentieth century. The MIT Museum and the School of Architecture and Planning acquired the majority collection of TAC's drawings and office records when the firm closed in 1995.
The Campus Collection

The Campus Collection includes photographs, drawings and models documenting MIT's original Boston campus and the evolution of its current Cambridge campus. The Architecture and Design Collection also includes drawings from Department of Architecture life drawing and color theory classes. Written theses statements that accompanied the student thesis drawings are housed at the Institute Archives and Special Collections of the MIT Libraries



http://web.mit.edu

Selasa, 22 Desember 2009

Desain Grafis Menurut Dunia




Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain).

Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.


Prinsip dan unsur desain

Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi ("proportion") dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.

Peralatan desain grafis

Peralatan yang digunakan oleh desainer
desain grafis adalah ide, akal, mata, tangan, alat gambar tangan, dan komputer. Sebuah konsep atau ide biasanya tidak dianggap sebagai sebuah desain sebelum direalisasikan atau dinyatakan dalam bentuk visual.Pada pertengahan 1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu generasi desainer pada manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah. Desain grafis dengan komputer memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata letak atau perubahan tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau untuk mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang.

Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau komputer.


http://id.wikipedia.org/wiki/Desain_grafis

Rabu, 16 Desember 2009

Tips Mendesain




1. Mark-Ing
Sebuah desain gambar logo bisa menjadi mark-ing (mudah diingat), jika ada sebuah bentuk yang diinterpretasikan. Dan untuk melakukan interpretasi ini biasanya seorang desainer menggunakan ?teori analog? untuk mewakili bentuk yang dimaksud. Bentuk yang dimaksud biasanya diambil dari nama sesuatu objek (corporate atau produk) yang dibuat logonya.

2. Eye-Catching
Sebuah desain logo akan memiliki nilai lebih jika memiliki unsur eye-catching.
Dari sekian banyak gambar yang dipajang, baik di outlet, toko buku, atau tumpukan kartu nama, apakah logo tersebut mampu menarik perhatian lebih dominan dibanding gambar atau bentuk yang lain?
Untuk mampu membuat sebuah desain logo yang eye-catching memang tidak mudah. Ada beberapa hal yang musti dipertimbangkan. Mulai target pasar, karakteristik audience yang dituju, atau media yang akan dipakai, dan sebagainya. Tetapi hal ini bisa dipelajari, dan membutuhkan jam terbang yang tinggi.
Salah satu dari unsur di atas yang membuat sebuah desain memiliki eye-catching adalah konsep bentuk yang unik. Selain bentuk yang mark-ing bentuk yang unik juga menjadi salah satu syarat sebuah desain logo mampu menyita perhatian audience. Ada banyak symbol yang bisa dipakai untuk menginterpretasikan sebuah objek, tetapi dari beberapa pilihan alternatif sebenarnya ada salah satu atau salah dua yang lebih eye-catching. Dari bentuk dasar sebuah desain logo sebenarnya bisa ditambahkan cosmetic ( meminjam istilah fashion ) atau ornamen pendukung, berupa bentuk yang sifatnya sebagai pemanis. Selain itu karena sifatnya cosmetic di sini hanya sebagai pemanis, maka kekuatannya tidak begitu dominan. Bentuk yang dipilih sebagai cosmetic bisa berupa bentuk bulat, persegi, kotak, segitiga, atau sekedar garis lengkung.

3. Trend
Perkembangan desain gambar logo sedikit banyaknya dipengaruhi oleh trend, seperti layaknya trend di dalam dunia fashion. Trend di sini mewakili apresiasi dinamika dari bentuk logo itu sendiri. Seperti kita ketahui di awal tahun 2000, trend untuk logo yang berkembang adalah bentukdigital, dimana bentuknya disini lebih banyak diwakili oleh garis dan dot (titik). Hal ini mengacu pada era IT yang berkembang pesat di awal tahun tersebut. Dimana banyak bentuk-bentuk yang mewakili dunia IT menjadi trade mark logo-logo yang lahir pada masa itu. Mulai dari bentuk font sampai konsep efek matrix berpengaruh besar pada proses kelahiran logo-logo.





http://www.designmagz.com

Desain sebagai Pembeda Fungsi



SIMBOL dianggap banyak orang sebagai lambang kekuasaan. Dalam konsep hunian, simbol dapat menjadi icon penanda agar rumah mudah dikenali. Seperti pada fasad, dapat menjadi simbol forum desain unik atau warna yang menarik.

Lalu bagaimana dengan interior hunian. Bagaimana membuat simbol untuk suatu ruang? Atau pembeda antara kamar tidur utama dengan kamar anak?

Salah satu yang dapat dipakai sebagai pembeda adalah desain furnitur. Jika melihat foto pada artikel ini, kita semua tentu tertuju pada satu fokus yang sama. Ini adalah kamar tidur utama.
Bagaimana bisa? Desain ranjang menjadi kuncinya. Desain yang demikian cenderung banyak dipergunakan pada kamar tidur orang dewasa.
Memang ranjang ini sendiri didesain untuk orang dewasa. Terlihat pada bagian sandaran dibuat tinggi menjulang, mencapai 2 m. Ini jelas tidak standar. Sang desainer interior sengaja membuatnya sebagai simbol. Simbol akan dominasi kepala keluarga yang diwujudkan dalam bentuk kepala ranjang.

"Master Bedroom ditujukan kepada kepala keluarga. Jadi kami ingin tonjolkan status tersebut dengan mendesain kepala ranjang yang cukup dominan dan beda dengan yang sudah sering dipakai umum," ungkap Jane Auw.

Memang untuk membedakan fungsi kamar tidur utama dengan kamar lainnya tidak melulu dari desain ranjang, semuanya bisa di lihat di forum desain. Pembedaan fungsi lebih tepat dapat dilakukan dengan melihat keseluruhan tata ruangan. Namun pada ruang di foto ini, sepintas lalu pembeda itu cukup dilihat dari desain ranjangnya





http://www.kompas.com

Selasa, 08 Desember 2009

Kiat Belajar Desain Grafis Singkat


Desain grafis adalah proses untuk menciptakan tampilan sebuah publikasi, presentasi, atau di situs web yang menarik, dengan cara logis. Ketika desain selesai maka: menarik perhatian, menambah nilai, dan meningkatkan minat audiens, simpel, terorganisir, memberikan penekanan selektif, dan menciptakan kesatuan yang utuh.

Langkah-langkah dalam Proses Belajar Desain Grafis:

1. Menganalisis audiens.

2. Menentukan tujuan anda pesan.

3. Memutuskan dimana dan bagaimana Anda akan muncul (apakah ia akan menjadi publikasi cetak, presentasi, atau situs web).

4. Menetapkan tujuan.

5. Mengatur teks dan gambar.

6. Pilih format yang sesuai dan tata letak.

7. Pilih sesuai typefaces, jenis ukuran, jenis gaya, dan spasi.

8. Menambah dan memanipulasi grafik.

9. Mengatur teks dan gambar.

10. Proses proofing

11. Memperbaiki dan menyempurnakan.

Membuat Efektif Layouts

Pedoman tata letak

Untuk belajar desain pertama adalah Layout adalah susunan jenis dan grafis pada publikasi cetak, presentasi, atau situs web. Tata letak yang baik harus melayani tujuan dirancang oleh perancang, mengatur informasi dan gambar untuk menciptakan visual jalan bagi pembaca untuk mengikuti dan menarik perhatian pembaca. Tidak ada satu cara tepat untuk membuat tata letak yang baik dan anda harus terus belajar desain.

Panduan umum untuk Layouts:

1. Menentukan tujuan anda publikasi, presentasi, atau situs web anda sebelum anda mulai Layout.

2. Membuat dasar pesan yang akan disampaikan dan rencana tata ruang di sekitarnya.

3. Pilih yang sesuai jenis media (halaman web, presentasi, cetak buku, newsletter, atau brosur, dll) dan ukuran.

4. Mengidentifikasi target pemirsa tersebut, kemudian menulis dan mendesain publikasi, presentasi, atau situs web agar selalu berada dalam benak khalayak.

5. Mempertimbangkan kepentingan mereka, membaca tingkat, latar belakang, dll

Mengorganisir Layouts

Layout yang baik mudah untuk mengikuti dan memberikan fokus jelas kepada khalayak untuk membantu agar mudah menemukan cara mereka melalui publikasi, presentasi, atau halaman web. Jika ada pembaca untuk bekerja pada mereka menemukan cara melalui publikasi, mereka mungkin tidak akan membacanya. Mengatur dan menekankan informasi Anda untuk membuat pesan Anda sebagai jelas mungkin. Memutuskan apa yang ingin pembaca untuk melihat atau membaca posisi pertama dan itu yang sesuai, kemudian memutuskan apa yang ingin pembaca untuk membaca atau melihat berikutnya (Belajar Desain). Terus mengatur dan menekankan informasi sampai Anda telah memasukkan semuanya. Kualitas tata letak Anda menentukan seberapa cepat pembaca Anda akan diarahkan melalui publikasi cepat dan bagaimana mereka akan dapat membacanya.

belajardesain.wordpress.com

Tips Promosi Jasa Desainer Grafis Via Internet (1)

Sama seperti profesi lain, menjadi desainer grafis juga harus pintar-pintar memasarkan diri sendiri. Dengan begitu jaringan kita menjadi luas dan projek pun dapat kita temukan dengan mudah.

Selain skill yang bagus, desainer grafis masa kini juga harus bisa memasarkan dirinya dengan baik. Berikut beberapa tips yang bisa digunakan untuk memasarkan diri sebagai desainer grafis secara online atau ikut Asosiasi Desain.

1. Buat Blog atau Website Pribadi.

Saya rasa ini sudah umum dan merupakan suatu keharusan. Yang harus di pikirkan adalah blog/website seperti apakah yang harus kita buat?

Kalau kamu ingin orang mengenal kamu sebagai desainer, itu berarti kamu harus membuat blog/website yang berkaitan dengan desain, mulai dari yang paling mudah, yaitu memperlihatkan portfolio kamu lalu mem-post proses kerja, referensi/inspirasi, artikel dan lain nya.

Sedangkan untuk website pribadi, bisa di gunakan untuk memperluas brand kamu. Mulailah banyak membaca tentang bidang selain desain yang bisa mendukung profesi sebagai desainer, seperti pemasaran, bisnis, teknologi (internet), dan tulis menulis (copy writing). Saya yakin semua bidang yang saya sebutkan itu mendukung profesi desainer grafis (asosiasi desain). Kita akan menjadi lebih mudah memahami pemikiran klien dan kita akan dinilai lebih daripada sekedar desainer (yang saat ini masih di anggap sebagai orang yang bertanggung jawab secara visual saja).

2. Menjadi Penulis Tamu di Blog lain.

Terlalu sibuk untuk mengolah blog sendiri? Cobalah menjadi penulis tamu di blog orang lain. Tawarkan diri untuk menulis di blog asosiasi desain yang kamu sukai, atau lebih baik lagi, jika kamu mendapat kesempatan undangan untuk menulis, jangan di lewatkan!

Bayangkan, kamu hanya perlu menulis 1-2 kali dalam seminggu atau 2 minggu sehingga kamu mempunyai waktu yang cukup untuk mengatur kesibukan dan meluangkan waktu untuk menulis. Dan dampak yang di dapat mungkin bisa lebih baik di banding mengolah blog sendiri. Biasanya blog lain akan melakukan pemasaran untuk (asosiasi desain) blog nya sendiri sehingga kamu tidak perlu susah-susah memasarkan, dan jika kamu konsisten maka publik/klien potensial akan mulai mengenal kamu juga (efek yang sama dengan tips no.1).

forum.photoshop-club.com

Kamis, 26 November 2009

Mengenal Desain Grafis Lebih Dekat



Secara garis besar Design Collection, desain grafis dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1.Printing (Percetakan) yang memuat desainbuku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis.

2.Web Desain: desain (design collection) untuk halaman web.

3.Film termasuk CD, DVD, CD multimedia untuk promosi.

4.Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic Design) : merupakan desain profesional (design collection) yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman.

5.Desain Produk, Pemaketan dan sejenisnya.

Dari klasifikasi di atas, maka sarana untuk mengolah pun berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan dan tujuan pembuatan karya.
Untuk itu diperlukan program pengolah grafis sebagai berikut:

1. Aplikasi Pengolah Tata Letak (Layout)
Program (design collection) ini sering digunakan untuk keperluan pembuatan brosur, pamflet, booklet, poster, dan sejenisnya. Program ini mampu mengatur penempatan teks dan gambar yang diambil dari program lain (seperti Adobe Photoshop).

2. Aplikasi Pengolah Vektor/Garis
Program (design collection) yang termasuk dalam kelompok ini dapat digunakan untuk membuat gambar dalam bentuk vektor/garis sehingga sering disebut sebagai Illustrator Program. Seluruh objek yang dihasilkan berupa kombinasi beberapa garis, baik berupa garis lurus maupun lengkung.

3. Aplikasi Pengolah Pixel/Gambar
Program (design collection) yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah gambar/manipulasi foto (photo retouching). Semu objek yang diolah dalam progam-program tersebut dianggap sebagai kombinasi beberapa titik/pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu, misalnya, foto. Gambar dalam foto terbentuk dari beberapa kumpulan pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu. Meskipun begitu, program yang termasuk dalam kelompok ini dapat juga mengolah teks dan garis, akan tetapi dianggapa sebagai kumpulan pixel. Objek yang diimpor dari program pengolah vektor/garis, setelah diolah dengan program pengolah pixel/titik secara otomatis akan dikonversikan menjadi bentuk pixel/titik.

4. Aplikasi Pengolah Film/Video
Program (design collection) yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah film dalam berbagai macam format. Pemberian judul teks (seperti karaoke, teks terjemahan, dll) juga dapat diolah menggunakan program ini. Umumnya, pemberian efek khusus (special effect) seperti suara ledakan, desingan peluru, ombak, dan lain-lain juga dapat dibuat menggunakan aplikasi ini.

5. Aplikasi Pengolah Multimedia
Program (design collection) yang termasuk dalam kelompok ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah karya dalam bentuk Multimedia berisi promosi, profil perusahaan, maupun yang sejenisnya dan dikemas dalam bentuk CD maupun DVD. Multimedia tersebut dapat berisi film/movie, animasi, teks, gambar, dan suara yang dirancan sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan lebih interktif dan menarik.

slametriyanto.web.id

Selasa, 13 Oktober 2009

Prinsip Dalam Desain Grafis


Prinsip-prinsip desain membantu menentukan bagaimana menggunakan elemen desain. Ada empat prinsip desain: keseimbangan, penekanan, irama, dan kesatuan. Prinsip-prinsip Disain Grafis membantu anda untuk menggabungkan berbagai elemen desain ke dalam tata letak yang baik.

Keseimbangan

Setiap elemen pada susunan visual berat yang telah ditentukan oleh ukurannya, kegelapan atau keringanan, dan ketebalan dari baris. Ada dua pendekatan dasar Pendidikan Desain untuk menyeimbangkan. Yang pertama adalah keseimbangan simetris yang merupakan susunan dari elemen agar merata ke kiri dan ke kanan dari pusat. Yang kedua adalah keseimbangan asimetris yang merupakan pengaturan yang berbeda dengan berat benda yang sama di setiap sisi halaman. Warna, nilai, ukuran, bentuk, dan tekstur dapat digunakan sebagai unsur balancing.

Simetris bisa menjadi kekuatan dan stabilitas publikasi, presentasi, dan situs web. Asimetris dapat menyiratkan kontras, berbagai gerakan, mengejutkan dll. Hal ini cocok untuk modern dan publikasi hiburan, presentasi, dan situs web.

Irama

Rhythm / Irama adalah pola berulang yang dibuat oleh unsur-unsur yang berbeda-beda. Pengulangan (mengulangi unsur serupa dalam cara yang konsisten) dan variasi (perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen) adalah kunci untuk visual ritme. Menempatkan elemen dalam sebuah layout secara berkala membuat halus, dan bahkan ritme yang tenang, santai moods. Sudden perubahan pada ukuran dan jarak antara unsur membuat cepat, ritme hidup dan suasana hati yang menyenangkan.

Penekanan

Penekanan yang berdiri atau mendapat perhatian pertama. Tata letak setiap kebutuhan yang penting untuk menarik para pembaca mata atau Komunitas Desain ke bagian penting dari tata letak. Terlalu banyak fokus poin kekalahan tujuan. Umumnya, yang penting dibuat ketika salah satu unsur yang berbeda dari yang lainnya.

belajardesain.wordpress.com

Kamis, 10 September 2009

Manfaat Mempelajari Desain Grafis

Disain Grafis adalah proses untuk menciptakan tampilan sebuah publikasi, presentasi, atau di situs web yang menarik, dengan cara logis. Ketika desain selesai maka: menarik perhatian, menambah nilai, dan meningkatkan minat audiens, simpel, terorganisir, memberikan penekanan selektif, dan menciptakan kesatuan yang utuh.

Desain grafis tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Hampir semua sektor kehidupan memerlukan seorang desainer grafis, meskipun bukan profesional. Di dunia pendidikan, buku-buku yang dicetak dan dipelajari anak-anak, didesain sedemikian rupa oleh seorang desainer. Begitu pula dengan dunia bisnis, brosur,logo, kartu nama, dan Desain Website, termasuk kategori desain grafis.

Apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang desainer grafis? Untuk yang ingin menjadi profesional, tentunya harus sekolah atau Pendidikan Desain grafis. Selain praktek, teori yang dipelajari juga akan membuat seorang desainer mampu memberikan hasil yang terbaik. Belajar secara otodidak juga dimungkinkan dengan banyaknya tutorial desain graifs yang dapat dipelajari secara gratis.

Umumnya kita hanya perlu belajar dua jenis software pengolah grafis. Yang pertama, yaitu software yang digunakan untuk mengolah gambar bitmap. Software yang umum digunakan adalah photoshop.

Yang kedua, yaitu software yang digunakan untuk mengolah gambar vektor. Software yang umum digunakan, misalnya coreldraw.

Bitmap dan vektor merupakan dasar pengenalan desain grafis yang mesti kita pahami.

Berbagai sumber

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang