Rabu, 01 Desember 2010

Perkembangan Desain Animasi


Animasi adalah gambar tetap (still image) yang disusun secara berurutan dan direkam dengan mempergunakan kamera. Gambar, objek atau tokoh dibuat dengan beragam posisi yang tidak terlalu jauh perbedaannya, selanjutnya setelah dikombinasikan akan menimbulkan ilusi, seolah gambar, objek atau tokoh tersebut benar-benar bergerak sebagaimana layaknya makhluk bernyawa. Animasi sendiri berasal dari bahasa Inggris, animation dari kata to animate yang berarti “menghidupkan”

Objek atau gambar dalam animasi tidak sedikit mengambil karakter binatang sebagai tokoh sentral. Tingkah lakunya yang unik betul-betul diekspos dan dihiperbolikkan berdasarkan kebiasaannya sehari-hari sehingga seru untuk dinikmati. Animasi seperti ini biasnya disebut cartoon. Tom & Jerry, Mickey, Goofy & Donald, Looney Tunes hingga Sponge Bob adalah contoh dari sekian banyaknya film animasi yang sangat digemari, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Desain Animasi ini tidak hanya melambungkan tokoh kartunnya, namun juga menyulap perancangnya menjadi jutawan hingga mampu membangun kerajaan raksasa animasi, seperti Walt Disney dengan Dysneyland-nya.

Dalam satu detik durasi, film animasi memakai 18 hingga 24 buah gambar berurutan. Semakin banyak gambar per detik, maka animasi tersebut semakin halus gerakannya. Dapat diperkirakan, berapa buah gambar yang dibutuhkan dalam sepuluh menit film animasi pendek yang biasa muncul di televisi.

Animasi yang kelihatannya sederhana tersebut sebetulnya melibatkan banyak sekali tenaga teknik terlatih di bidangnya masing-masing. Mulai dari pembuat naskah, sutradara, sketsa gambar, gambar jadi, hingga pengisian suara dan musik latar. Silahkan Anda perhatikan ilustrasi musik Tom & Jerry, yang digarap dengan komposisi classic orchestra yang sangat serasi sekali dengan setiap gerakan tokohnya. Biaya produksinya bisa jauh melebihi biaya pembuatan film-film biasa karena ada fase yang terlewatkan jika dibandingkan dengan proses film animasi. Salah satunya membuat urutan gambar yang runtun dan jelimet. Inilah mungkin salah satu kendala mengapa film animasi di negara kita belum memperlihatkan taringnya.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar