Saat ini begitu banyak usaha kecil dan industri rumah tangga yang memproduksi berbagai macam makanan khas dari daerahnya masing-masing. Semua bersaing dan berusaha untuk merebut pasar dimana konsumen dihadapkan pada banyaknya pilihan yang ada di pasaran.
Dengan kondisi seperti itu, perusahaan tidak lagi bisa bersaing dengan hanya mengandalkan kualitas produk yang dihasilkan. Tetapi perusahaan harus memikirkan bagaimana membuat identitas produk buatannya mempunyai ciri khas untuk kemudian bisa dikenal luas dan pada akhirnya bisa menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut.Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan memberi merek pada produk yang dihasilkan dan kemudian mengemas produk tersebut dalam sebuah kemasan yang menarik.
Keberhasilan pemasaran suatu produk dapat diawali dengan pemilihan merek untuk sebuah produk. Merek ibaratnya adalah sebuah nama unik yang dapat membedakan identitas suatu produk dari produk lainnya. Merek mewakili karakter dari produk itu sendiri. Merek adalah sebuah nama yang tertancap dalam pikiran dan menjadi pengikat emosi antara konsumen dengan suatu produk.
Sementara itu peran kemasan sebagai atribut dari suatu desain produk tak bisa disepelekan. Kemasan dapat mempengaruhi citra merek di mata konsumen. Kemasan merupakan sarana promosi untuk mengenalkan sebuah produk. Kemasan adalah ujung tombak pemasaran yang berhadapan langsung dengan konsumen, kemasan adalah ‘salesman bisu di titik penjualan’.
Keberhasilan daya tarik kemasan ditentukan oleh estetika yang menjadi bahan pertimbangan sejak awal perencanaan bentuk kemasan karena pada dasarnya nilai estetika harus terkandung dalam keserasian antara bentuk dan penataan desain grafis tanpa melupakan kesan jenis, ciri, dan sifat barang/produk yang diproduksi. Tidak kalah pentingnya dalam sebuah kemasan adalah adanya label yang dapat menjadi media informasi sebagai bahan pertimbangan untuk membelisebuah produk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar