Kamis, 02 Desember 2010

Mengapa Kita Tidak Menggunakan Jasa Arsitek?

Seandainya ditanya, "Kenapa ga pakai jasa arsitek saat membangun rumah?", yakin deh pasti kebanyakan dari kita bakal menjawab, "Habis mahal, sih ." Anggapan bahwa jasa arsitek menguras kantong, membuat banyak orang, enggan menggunakannya. Mereka, Anda dan penulis juga, mungkin lebih memilih nyontek gaya yang ada di majalah atau hasil browsing di internet.

Selama ini, penulis belum pernah mendengar langsung dari arsitek, soal harga jasa mereka. Penasaran juga, apa ya pendapat mereka soal anggapan ini?Beberapa waktu lalu, sempat mendengar tanggapan seorang arsitek yang cukup ternama, soal pertanyaan ini, dalam sebuah talkshow . Andra Matin, nama sang arsitek. Penulis yakin banyak di antara Anda yang pernah mendengar namanya. Rupa-rupanya, bukan cuma penulis yang penasaran. Pertanyaan yang sama dilontarkan oleh beberapa orang peserta.

Ternyata tidak mudah juga menjawabnya. Andra Matin membandingkan jasa arsitek dengan desainer fesyen. Katanya, kalau desainer fesyen bisa menghargai karyanya dengan harga selangit, mengapa kami - arsitek - tidak bisa? Menurutnya, soal patokan harga jasa arsitek berkaitan dengan bagaimana para arsitek tersebut menghargai karya mereka sendiri.

"Kita tidak mungkin menghargai sebuah karya, kalau si penciptanya sendiri tidak menghargai karyanya, kan ?," begitu kata Mas Aang, panggilan akrab Andra Matin. Tapi, jangan buru-buru menyimpulkan kalau jasa arsitek itu pasti mahal. Menurut Mas Aang, harga tidak akan menjadi mahal, kalau hasilnya setimpal. Sudah menjawab demikian panjang, ternyata masih belum memuaskan juga. Jadi timbul pertanyaan baru. Kalau memang demikian, berarti hampir tidak mungkin dong , orang dengan keuangan pas-pasan bisa memakai jasa arsitek? Menanggapi pertanyaan ini, akhirnya Mas Aang membagi resep, bagaimana caranya menekan harga jasa arsitek.

Kata mas Aang, kuncinya adalah negosiasi. Seringkali arsitek mau saja menurunkan harga jasanya, asal kliennya ga minta macam-macam. Artinya, si klien lebih membebaskan sang arsitek mewujudkan kreativitasnya. Nah , kalau sudah begini, pilihan ada di tangan kita, calon klien. Kalau pengen ini itu, macam-macam, ya siap dengan resiko merogoh kantong lebih dalam.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar