Bagi banyak orang modif dimulai dari tampilan. Sengaja demikian karena lebih mudah terlihat. Istilahnya agar tampil beda. Tampilan tersebut menyangkut bodi, sasis, stang, maupun ajrutan (kaki-kaki). Bodi bisa dicat-ulang agar lebih manis. Klir disesuaikan atau diberi sentuhan finishing yang lebih semarak. Bagi sebagian lagi, dimulai dari mesin dan sasis. Gunanya untuk meningkatkan kecepatan sekaligus memperbaiki pengendalian (handling).
Kebanyakan pemula modifikasi memulainya dari part motor yang tersedia dipasar yang disebut aftermarket. Di samping lebih murah, juga lebih mudah didapatkan. Tak kalah pentingnya gampang dicicil satu persatu.
Banyak limbah part motor yang tersedia di pasaran saat ini untuk diaplikasi pada motor-motor sport turing seperti Tiger, Scorpio, atau Thunder. Yang sedang banyak dipasaran adalah limbah Aprilia rs 125, Cagiva Mito, Honda NSR Hornet, Suzuki GSXR 400, Honda CBR 400, dan Yamaha TZR. Total biaya untuk menebus limbah saja rata-rata dibutuhkan 5-7 juta. Dengan memasukkan unsur pemasangan, setting dan balancing ulang, serta ongkos pernak-pernik untuk merapikan modifikasi, maka biaya modifikasi dengan limbah bisa membengkak menjadi 7-10 juta.
Menyangkut tempat modifikasi sangat bergantung pada komponen yang digunakan. Biasanya modifikasi barang aftermarket bisa dilakukan oleh montir semi profesional di bengkel-bengkel asesori motor. Ini mengingat barang aftermarket biasanya sejak awal dimanufaktur sesuai setting standar motor yang beredar dipasar dan bisa langsung pasang alias bolt-on.
Sebaliknya untuk pemakaian limbah moge, hampir dipastikan harus dilakukan dibengkel/workshop modifikasi. Sebab setiap limbah memiliki karakteristik yang belum tentu langsung padu dengan motor yang ingin dimodif. Karena itu, modif limbah lebih banyak memasukkan unsur kreasi seni bersama-sama dengan kemampuan mekanis sang modifikator.
Sumber : kafemotor.wordpress.com
Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar